komentar

bebas

Kamis, 10 Oktober 2013

Sejarah Perkembangan Embriology

Sejarah Perkembangan embriologi

Studi tentang embriologi ilmu yang berhubungan dengan pembentukan dan pengembangan embrio dan janin. Orang dahulu percaya bahwa organisme baru bisa timbul melalui reproduksi seksual, reproduksi aseksual atau generasi spontan. Pada awal abad keenam B.C, dokter Yunani dan filsuf menyarankan mengguakan telur ayam sebagai cara unuk menyelidiki embriologi.
Aristoteles (384-322 ) menggambarkan dua model historis penting yangdikenal sebagai Preformasi dan epigenesis. Menurut teori preformationist, embrio atau miniatur individu berkembang dalam telur ibu atau air mani ayah dan mulai berkembang saat dirangsang.
Aristoteles percaya bahwa embrio pada dasarnya dibentuk oleh koagulasi dalam rahim segera setelah kawin ketika prinsip jantan bertindak pada substansi bahan yang disediakan oleh betina. William Harvey(1578-1657) menggunakan rusa yang dikawinkan dan membedah rahim dan mencari embrio didalam tubuh rusa betina. Harvey tidak dapat menemukan tanda-tanda embrio berkembang di dalam rahim sampai sekitar enam atau tujuh minggu setelah perkawinan itu terjadi. Selain eksperimen pada Rusa, Harvey melakukan studi sistematis dari perkembangan telur ayam. Hasil pengamatannya menyakinkan bahwa generasi berjalan dengan epigenesist yaitu penambahan secara bertahap perkembangan. Namun demikian banyak pengikut Harvey menolak epigenesist dan beralih ke teori Preformasi.
Marcello Malpighi (1628-1694) da  Jan Swammerdam (1637-1680) dua ahli yang melakukan pengamatan dengan menggunakan mikoskop untuk mendukung teori preformasi.    

3.   Teori Perkembangan
Dalam waktu yang sangat panjang beberapa ahli mencoba mengemukakan pandanganya mngenai proses perkembangan dan melahirkan berbagai teori. Beberapa diantara teori-teori tersebut adalah sebagai berikut :



1.      Teori Preformasi
Teori preformasi mengemukakan bahwa makhluk hidup telah dibentuk secara lengkap dalam bentuk miniature didalam sel gamet (sperma atau telur). Penganut teori preformasi pecah menjadi dua aliran yaitu aliran spermatik atau spermis dan aliran ovulist atau ovist. Aliran spermis beranggapan bahwa miniature tersebut berada didalam sperma, sedangkan telur hanya berperan sebagai medium nutritive saja agar miniature dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Hart-soekert (1964) menyebut makhluk miniature tersebut dengan nama Homunculus. Aliran ovulist beranggapan bahwa makhluk miniature yang dimaksud terdapat didalam sel telur, jadi peran sperma hanya sebagai perangsang saja agar makhluk kecil tersebut dapat tumbuh menjadi besar.

2.      Teori Epigenetik
Teori Epigenetik dikemukakan oleh C.F. Wolff pada tahun 1759. Ia mengemukakan bahwa didalam gamet tidak ada makhluk dalam bentuk miniature. Menurut teori ini makhluk hidup berkembang secara bertahap dari struktur yang sederhana menjadi struktur yang lebih kompleks.

3.      Hukum Von Baers
Hukum Von Baers dikemukakan oleh Karl Ernst Von Baers pada tahun  1828. Menurut teori ini jika suatu organism berkembang dari suatu sel telur maka ciri-ciri yang lebih umum berkembang lebih awal, dan ciri-ciri spesifik berkembang belakangan. Misalnya pada perkembangan ayam, karakter yang pertama muncul adalah ciri-ciri umum dari chordata, sedangkan ciri-ciri khusus dari aves berkembang kemudian seperti bulu dan paruh. Paru ayam baru tampak dengan jelas pada umur inkubasi 15 hari.


4.      Teori Rekapitulasi
Berawal dari teori evolusi yang mengemukakan bahwa hewan dan tumbuhan berkembang secara bertahap jutaan tahun yang lalu dari organism uniseluler ke multiseluler. Beranjak dari ide teori evolusi, Frizt Muller (1864) mengemukakan bahwa dalam proses perkembangan organisme (misalnya ayam), karakter-karakter leluhurnya tampak lebih dahulu dibandingkan dengan karakter-karakter yang baru (misalnya karakter ikan tampak lebih dahulu daripada krakter amphibian dan reptilian). Jadi secara philogenetik, karakter ikan tampak lebih dahulu dari pada karakter amphibian, reptilian dan burung. Dalam perkembangan ayam, karakter ikan seperti celah insang tampak lebih dahulu dibandingkan dengan karakter burung. Setelah mempelajari teori Muller, Ernst Haeckel (1886) memberi nama teori tersebut dengan nama Hukum biogenetik atau teori rekapitulasi dan menyimpulkan bahwa ontogeny merupakan rekapitulasi yang disederhanakan dari phylogeni. Ontogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup mulai saat fertilisasi, lahir dan mati. Sedangkan phylogeni adalah sejarah perkembangan makhluk hidup secara evolusi.

5.      Teori Plasma Germinal (Teori Determinan)
Teori ini dikemukakan oleh Weismann (1834-1914). Ia mengemukakan bahwa di dalam proses perkembangan terjadi segregasi plasma germinal ke dalam keturunannya secara berkesinambungan. Didalam sel terdapat germ plasma dan somatoplasma. Didalam germ plasma terdapat determinan-determinan yang di segregasi secara berkesinambungan dari generasi ke generasi berikutnya. Pada setiap generasi germ plasma dan somatoplasma kembali dibentuk. Jadi Germ plasma bersifat abadi atau immortel germ plasma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar